Minggu, 13 Mei 2012

CERITA SEORANG TEMAN TENTANG KOPERASI

Sungguh kejadian ini terjadi saat saya baru selesai melaksanakan pelatihan pendirian koperasi di KMC(Kampung Main Cipulir), Cipulir-Kebayoran Lama Jakarta Selatan. ada seorang teman saya yang ikut dalam pelatihan menanyakan tentang modal mendirikan koperasi. 
"Pak Sus gimana nich ada temen saya punya dana 3 milyar mau dirikan koperasi?" 
Saya tidak berlama-lama menjawabnya, lebih baik suruh dia simpan uangnya di 100-an koperasi yang ada di kotanya. dia akan lebih untung dari pada membuka koperasi. Ingat koperasi lebih berani bermain pada sisi bunga simpanan dari pada bank, fleksibel dan lepas dari pajak. Dan kenapa saya suruh di banyak koperasi, tujuannya adalah meminimalkan resiko kehilangan uang di koperasi tersebut, andakan tahu bukan?? koperasi tidak mempunyai jaminan simpanan seperti bank yang punya LPS. Sudah banyak media online di internet yang mengulas cara mendirikan koperasi dan tentang manajemen koperasi secara format perundang-undangan perkoperasian, tentu saya tidak perlu membahas ini secara rinci dengan aturan permainan yang mengikuti sistem yang ada, seandainya ada, saya akan lebih realis membahas tentang sebuah koperasi. Modal awal koperasi itu kecil sekali, seandainya ada orang yang berpikiran seperti pertanyaan teman saya, saya lebih condongkan simpan saja lebih untung daripada mendirikan koperasi. 
ingat sekali kita mendirikan koperasi kita akan terjebak pada sistem yang ada bila anda ceroboh dalam pengelolaannya, prinsip kehati-hatian mutlak menjadi kendali utama sebagai landasan kita masuk ke dunia koperasi. Ibarat seorang yang mengikuti lomba marathon 10k, dia tidak boleh berhenti ditengah jalan karena dia berhenti dia akan kalah duluan dan tidak ikut nomor urutan peringkat, disinilah yang terjadi di dalam koperasi, anda mengelola dana anggota dan calon anggota dalam bentuk simpanan kemudian anda gulirkan dalam bentuk pinjaman, hal ini tidak boleh kita berhenti atau stagnan jumlah dana yang kita kelola, harus terus bertambah, karena begitu simpanan tersebut diambil kita tidak akan punya dana talangan (back up), semakin besar koperasi kita tumbuh semakin besar resiko yang mengancam kita. mulai dari NPL (nonperforming loan)/kredit macet, human error, sampai Mismanajemen, belum lagi ancaman dari kompetitor, karena persaingan tidak sehat mungkin saja bisa terjadi suatu saat ketika anda menjalan roda koperasi anda.
Sebuah koperasi bisa jadi menjadi surga bagi anda, tetapi juga bisa menjadi buah simalakama. Maka untuk menjalankan sebuah koperasi kita harus dapat bermain cantik dan ini pasti ada trik and tips-nya, tidak bisa kita menjalankan koperasi dengan cara yang formal saja. Banyak orang bilang koperasi mempunyai kedudukan dan sangat penting bagi perekonomian Indonesia karena merupakan sokoguru perekonomian Indonesia sesuai UUD 45 pasal 33 ayat 1 "Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan" ya kalau bicara seperti itu memang secara implisit koperasi mempunyai kedudukan yang sangat penting, tetapi secara makro kita melihat banyak sekali masyarakat yang kesulitan mengakses dana koperasi dalam bentuk pinjaman, mohon maaf kalau masalah menyimpan ini pengecualian, ini karena mekanisme kinerja koperasi berangasur angsur sudah seperti perbankan. disinilah kehebatan koperasi sekarang!!!.
Lalu bagaimana dengan koperasi yang sudah berdiri dan tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada, faktor yang memperlambat atau kesesusahan dalam mengakses dana simpanan masyarakat ini bisa jadi bersumber dari internal koperasi tersebut atau faktor eksternal, tetapi kemungkinan bersumber pada faktor insternal sangat kecil, ini tergantung dalam pengelolaannya atau SOP (standart operating prosedure) tidak berjalan optimal. hal yang perlu ditunjang dan dimiliki pengelola koperasi adalah :
  1. Kemampuan yang kuat dan sikap yang teguh dalam mengelola koperasi.
  2. Kemauan dan kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapi koperasi.
  3. Siap mengambil keputusan yang sistematis dengan segala resiko yang ada.
  4. Kreatif dan inovatif, selalu berusaha memperbaiki sistem yang lemah.
  5. Mempunyai sikap dan etika bisnis yang demokratis dan sehat.
Maka dalam menyikapi lima wacana yang diatas tersebut pengelola harus mempunyai sikap percaya diri dan beroreintasi pada tugas dan sikap yang adil, sebagai pengambil resiko didepan, mempunyai jiwa kepemimpinan, dan berupaya sukses tanpa menyalahkan kondisi internal yang ada.atau dalam istilah yang dipaparkan murphy and peck, seperti berikut ini:
  • Capacity and hard work (kemauan bekerja keras).
  • Getting tings done with and through people (kemampuan bekerjasama dengan orang lain).
  • Good Appearance (berpenampilan yang baik).
  • Self Confidence ( keyakinan yang kuat).
  • Making sound decision (pandai membuat keputusan).
  • College education (keinginan belajar dan memperdalam ilmu yang menjadi pekerjaannya).
Dalam paparan diatas tersebut diwajibkan menjadi satu kesatuan dimana nantinya dapat menjalankan roda koperasinya dengan baik dan lancar. Selamat mencapai puncak kesuksesan dan keberhasilan menjalankan sebuah usaha yang bernama koperasi, tunggu entri saya selanjutnya, oke selamat berjuang!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar