Minggu, 12 Agustus 2012

SUDUT PANDANGKU TENTANG KOPERASI PROSES ALAMI DALAM HIDUPKU

Aku merasa pemenuhan materi sebagai kebutuhan dasar sebagai manusia merupakan sesuatu yang penting, namun itu bukan masalah kesuksesan, melainkan survival, kebutuhan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup.Kesuksesanku dan keterpurukanku di dalam mengelola koperasi adalah bagian refleksi kehidupanku yang bagiku teramat sangat penting untuk proses kedua dalam perjalananku, aku tak mau materi dan prestis mencerabut diriku dari rasa sadarku sebagai manusia yang utuh, kini aku lebih belajar proses pemahaman dari karekter dan bakat yang kumiliki, dan aku yakin dengan proses pemahaman yang lebih optimal dan serius akan membuat hidupku terasa nyaman, enjoy, tenang, damai secara mental dan spritual.
Penghargaan tertinggi akan kesuksesan menurutku di nilai bagaimana cara kita menghadapi segala rintangan hidup ini, bumi ini tercipta untuk para pejuang dalam proses menjalani kehidupannya.Hidup bukan satu sisi kekayaan materi saja, yang kadang menghempaskan kita dengan melukai perasaan orang lain dan kadang menghalalkan segala cara, aku merasakan bagaimana perjalanan kisah seseorang yang cerdas, membantu kita untuk belajar mandiri dan memberikan motivasi dalam mengarungi kehidupan di bumi ini, menyuruh kita berdiri tegak atas kegagalan masa lalu, dan berhenti meneteskan air mata meratapi kehancuran kehidupannya.
Aku hanyalah orang biasa dengan keunggulan yang sederhana, berbagi pengalaman hidup tentang dunia koperasi merupakan minatku, aku merasa dipertemukan oleh Tuhan dengan siapapun dengan alur kehidupan sebagai manusia yang mempunyai perasaan dan nurani, juga emosi.Aku merasa kehidupan ini mengajarkanku mengoreksi sisi minus dalam diri kita dan aku yakin banyak orang yang disekelilingku orang-orang biasa yang membisikkan tentang rahasia tawa dan senyum yang sebenarnya.
Kesuksesan bukan karena kita berdiri di puncak gunung prestasi tanpa bantuan orang lain, kita berkembang karena ada perasaan sayang dan rasa saling membutuhkan diantara kita, eksistensi kita juga tidak terlepas dari karunia Tuhan, yang memberi kita akal dan nurani untuk menjelajahi kehidupan ini dengan cara kita sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar